JENIS JENIS ARCA
- ArcaBinaan
- Arca Asemblaj
- Arca Timbulan
- Arca Mobail
- Arca Stabail
- Arca Tambahan
- Arca Dinding
DEFINISI ARCA TIMBUL
Bentuk tiga dimensi yang tersembul keluar dari
permukaan dua dimensi yang rata atau dipahat keluar yang akhirnya menonjolkan
objek ke permukaan.Ia boleh dihasilkan secara acuan, tampalan, binaan atau
asemblaj.
ALAT
DAN BAHAN YANG SESUAI :-
1.
Kayu
2.
Plaster
of paris
3.
Pahat
4.
Tanah
liat
5.
Lilin
batik
RELIEF
Relief
adalah seni pahat dan ukiran 3-dimensi yang biasanya dibuat di atas batu.Bentuk
ukiran ini biasanya dijumpai pada bangunan candi, kuil, monumen dan tempat
bersejarah kuno. Di Indonesia, relief pada dinding candi Borobudur merupakan
salah satu contoh yang digunakan untuk menggambarkan kehidupan sang Buddha dan
ajaran-ajarannya. Di Eropah, ukiran pada kuil kuno Parthenon juga masih boleh
dilihat sampai sekarang sebagai peninggalan sejarah Yunani Kuno.
Relief
ini merupakan ukiran yang berdiri sendiri, mahupun sebagai bahagian dari panel
relief yang lain, membentuk suatu jalan cerita atau ajaran. Pada Candi
Borobudur sendiri contohnya terdapat lebih dari 1400 panel relief ini yang
diukir untuk menceritakan semua ajaran sang Buddha Gautama.
JENIS – JENIS RELIEF
v Relief tinggi
Relief tinggi atau (bahasa Inggeris: High-relief)
adalah jenis relief dengan ukiran yang lebih menonjol keluar dengan penampil
kedalaman dimensi lebih dari 50 peratus. Relief ini hampir menampilkan seni
patung yang utuh yang memaparkan pada dasar permukaan dinding.Contoh relief
tinggi adalah kebanyakan arca periode Hindu Buddha Jawa yang bersandar pada
stela sandaran arca, atau relief-relief dewata Lokapala pada candi Prambanan.
v Relief rendah
Relief rendah atau (bahasa Inggeris: Low-relief)
adalah jenis relief dengan ukiran yang sedikit menonjol dari dasar permukaan
dinding. Tonjolan atau kedalaman ukirannya bervariasi dan biasanya hanya
beberapa sentimeter atau kurang dari 50 peratus kedalaman dimensi ukiran.Contoh
dari relief rendah atau bas-relief adalah relief-relief pada candi periode
klasik Jawa kuno, misalnya relief candi Borobudur.
v Relief dangkal
Relief dangkal atau (bahasa Inggris: shallow-relief)
adalah jenis relief yang lebih dangkal dari relief rendah. Ukiran relief hanya
gurisan - gurisan tipis untuk menghilangkan material latar.
v Relief tenggelam
Relief
tenggelam atau (bahasa Inggris: sunken-relief) adalah jenis relief di mana
latar permukaan dinding dibiarkan utuh dan rata, sementara ukiran figura
digambarkan tenggelam dicukil dalam permukaan dinding. Jenis relief seperti ini
lazim dalam kesenian Mesir kuno.
TOKOH
– TOKOH ARCA TIMBULAN
Jacques
Lipchitz
Maquette No. 1 for "Musical Instruments"
(1923)
DEFINISI
SUREALISME
Surealisme adalah gerakan yang menyeru kepada alam
bawah sedar.Sebuah usaha untuk merayakan mimpi-mimpi yang semalam hadir di
dalam tidur kita. Para Surealis sering membiarkan fikirannya mengalir dengan
bebas ke dalam halaman kertas tanpa berusaha mengaturnya, sehingga mimpi yang
mereka tulis itu boleh hadir secara jujur dan apa adanya. Seorang
pengarang/pelukis surealisme berharap, bahawa setiap mimpi yang mereka
tulis/lukis ulang dan menjadi sebuah cerita/lukisan itu mampu menerjemahkan
“diri” si pengarangnya atau dapat menjelaskan keadaan sosial di masyarakat.
SEJARAH ALIRAN SUREALISME
Surealisme merupakan gerakan seni yang mula-mula
tumbuh di Eropa dan kemudian meluas secara antarabangsa.Misteri tentang
ketidaksadaran yang dihadapi para seniman seakan bertemu dengan wacana
psikoanalisis yang dikembangkan Sigmund Freud.Estetika yang dikembangkan kaum
Surealis berakar dari Dadaisme yang antiseni dan Pittura Metafisica Italia yang
mendedahkan dunia khayal di era sebelumnya.
Gerakan Surealisme banyak menggali gagasan tentang
mimpi, ilusi, dan fantasi yang didorong otomatisme dan asosiasi bebas.Terdapat
dua kecenderungan besar dalam perkembangannya, yakni ekspresif dan
fotografis.Prinsipnya terdiri atas paduan keganjilan dan metamorfosis
bentuk.Pengaruh gerakan ini menguat bukan hanya dalam seni rupa, melainkan juga
pada sastra, teater, musik, film, iklan (desain grafis), dan mode.
KECENDERUNGAN SUREALISME
Pada perkembangannya, Breton dalam Dictionaire
abrégé du Surréalisme (1938) membuat pemerian akan dua kecenderungan besar
dalam aliran Surealisme Newmeyer, iaitu:
a. Surealisme Ekspresif
Pada kecenderungan ini seniman menghadirkan aneka
simbol abstrak dengan pertimbangan emosional dalam wujud yang umumnya tidak
berasosiasi dengan apapun (setelah memasuki keadaan di bawah sadar). Joan Miró,
Andre Masson, Matta adalah seniman yang berkarya dengan kecenderungan ekspresif
ini. Dalam konteks ini peranan otomatisme yang semula dipergunakan dalam sastera
(automatic writing) sebagai dorongan berkarya begitu kuat.Komposisi lukisan
menghadirkan aneka figura yang bercenderung bebas (amorfis) pada ruang yang
sempit sebagaimana ditemui pada piktograf Indian Amerika dan seni non-Eropah.
b. Surealisme Fotografis
Surealisme ini menekankan penggunaan teknik akademik
yang rasional untuk menggambarkan idea tentang ilusi imej mimpi yang ganjil dan
mengandung halusinasi, sehingga disebut juga sebagai magic-realism atau
hallucinatory realism.Salvador Dali dan Rene Magritte merupakan seniman yang
banyak berkarya dengan pendekatan realis atau verisme ini.Secara khusus teknik
melukis Dali disebutnya sebagai handmade photography kerana imej yang
ditonjolkan sangat fotografis.Pengaruh kecenderungan ini meluas juga dalam
filem, mode pakaian, dan dunia iklan.
Perbezaan yang ketara di antara kedua kecenderungan
Surealisme – kekuatan teknik dan pertimbangan estetik pada kecenderungan kedua
– duanya.Teknik yang ditampilkan para pelukis optomis keranamemerlukan
pemikiran yang kuat. Pandangan tentang mimpi dan ilusi diletakkan di atas
pertimbangan dariaspek estetik, etika,
dan masalah sosial. Pada lukisan surealisme fotografis ketidaksedaran, imej
mimpi (imagery dream) atau ilusi umumnya dipertimbangkan secara rasional, namun
sebaliknya, pada surealisme ekspresif proses berkarya yang melibatkan pemikiran
manusia yang yang merangkumi aspek kesedaran dan ketidaksedaran, termasuk daya
psikomotor, menjadi sebahagian penting yang turut digunakan.
Teknik Surealisme
Kemungkinan teknik yang sering dipakai dalam
karya-karya surealisme adalah teknik otomatisme. Otomatisme adalah menulis
dengan cara tanpa melakukan sensor terhadap tulisan. Dalam otomatisme, tidak boleh dibebankan makna dan tujuan. Hal
ni kerana, menurut Carl Jung, otomatisme bukanlah untuk menghakimi imej bawah
sadar, melainkan menerimanya sebagaimana ia masuk ke dalam kesedaran hingga
dapat dianalisis.
Andre Breton dan Philippe Soupault, penulis asal
Perancis, telah menggunakan teknik otomatisme ini dalam karyanya yang berjudul
The Magnetic Fields (Les Champs Maqnétiques).The Magnetic Fields bisa dikatakan
sebagai karya sastra surealis pertama.Beberapa penulis surealis kemudian
mengikutinya.Mereka membuat catatan-catatan dari mimpi, beralih pada teknik
otomatisme untuk mengakses alam bawah sadar.Dalam penulisan otomatis para
surealis membiarkan fikirannya mengalir dengan bebas ke dalam halaman kertas
tanpa mencuba untuk menyunting atau mengaturnya. Hasil aliran kata-kata
tersebut seringkali susah untuk difahami. Para pembaca akan tertanya – tanya
“apakah mesej yang ingin disampaikan?” .Ia membuatkan kita terfikir tentang
tujuan yang ingin disampaikan oleh penulis atau pelukis.