Tuesday 4 November 2014

Hasil Projek


Langkah membuat Master Mould 

mengukir design yang telah dipilih diatasa tanah liat 

seterusnya, membuat kekemasan pada arca ini. 


Langkah membuat Mould dengan menggunkan silikon 



tinner dicampurkan sedikit dengan silikon rubber
 supaya proses pengeluaran silikon berjalan dengan lancar 

kita perlu meratakan silikon ini ..










Langkah seterunya membuat acuan Mother Mould   
memotong kayu sepanjang 9x9inci  untuk membuat bingkai acuan Mouther Mould 







Langkah seterusnya membancuh Pastel Of Paris (POP) 
untuk membuat Mother Mould

















setelah POP sebati dengan campuran air tuang pop
 dalam bingkai 9x9 inci tadi
sehingga menutupi Mould 



Langkah seterusnya membuat membuat lima produk 










Proses mewarna 








Final


Pengolahan Idea

Berdasarkan kajian yang telah dibuat melalui sumber idea, saya telah menggabungkan 3 objek itu menjadi komposisi. Pada mulanya saya ketandusan idea namun dengan bantuan sahabat dan pensyarah, saya mampu menghasilkan beberapa design untuk projek arca ini :







Design yang dipilih 



JENIS JENIS ARCA

  1.           ArcaBinaan
  2.          Arca Asemblaj
  3.          Arca Timbulan
  4.         Arca Mobail
  5.         Arca Stabail
  6.       Arca Tambahan
  7.          Arca Dinding


DEFINISI ARCA TIMBUL

Bentuk tiga dimensi yang tersembul keluar dari permukaan dua dimensi yang rata atau dipahat keluar yang akhirnya menonjolkan objek ke permukaan.Ia boleh dihasilkan secara acuan, tampalan, binaan atau asemblaj.



 ALAT DAN BAHAN YANG SESUAI :-
1.      Kayu
2.      Plaster of paris
3.      Pahat
4.      Tanah liat
5.      Lilin batik

RELIEF
            Relief adalah seni pahat dan ukiran 3-dimensi yang biasanya dibuat di atas batu.Bentuk ukiran ini biasanya dijumpai pada bangunan candi, kuil, monumen dan tempat bersejarah kuno. Di Indonesia, relief pada dinding candi Borobudur merupakan salah satu contoh yang digunakan untuk menggambarkan kehidupan sang Buddha dan ajaran-ajarannya. Di Eropah, ukiran pada kuil kuno Parthenon juga masih boleh dilihat sampai sekarang sebagai peninggalan sejarah Yunani Kuno.
            Relief ini merupakan ukiran yang berdiri sendiri, mahupun sebagai bahagian dari panel relief yang lain, membentuk suatu jalan cerita atau ajaran. Pada Candi Borobudur sendiri contohnya terdapat lebih dari 1400 panel relief ini yang diukir untuk menceritakan semua ajaran sang Buddha Gautama.

JENIS – JENIS RELIEF
v Relief tinggi
Relief tinggi atau (bahasa Inggeris: High-relief) adalah jenis relief dengan ukiran yang lebih menonjol keluar dengan penampil kedalaman dimensi lebih dari 50 peratus. Relief ini hampir menampilkan seni patung yang utuh yang memaparkan pada dasar permukaan dinding.Contoh relief tinggi adalah kebanyakan arca periode Hindu Buddha Jawa yang bersandar pada stela sandaran arca, atau relief-relief dewata Lokapala pada candi Prambanan.

v Relief rendah
Relief rendah atau (bahasa Inggeris: Low-relief) adalah jenis relief dengan ukiran yang sedikit menonjol dari dasar permukaan dinding. Tonjolan atau kedalaman ukirannya bervariasi dan biasanya hanya beberapa sentimeter atau kurang dari 50 peratus kedalaman dimensi ukiran.Contoh dari relief rendah atau bas-relief adalah relief-relief pada candi periode klasik Jawa kuno, misalnya relief candi Borobudur.

v Relief dangkal
Relief dangkal atau (bahasa Inggris: shallow-relief) adalah jenis relief yang lebih dangkal dari relief rendah. Ukiran relief hanya gurisan - gurisan tipis untuk menghilangkan material latar.

v Relief tenggelam
Relief tenggelam atau (bahasa Inggris: sunken-relief) adalah jenis relief di mana latar permukaan dinding dibiarkan utuh dan rata, sementara ukiran figura digambarkan tenggelam dicukil dalam permukaan dinding. Jenis relief seperti ini lazim dalam kesenian Mesir kuno.

TOKOH – TOKOH ARCA TIMBULAN





Jacques Lipchitz
Maquette No. 1 for "Musical Instruments"
(1923)




DEFINISI SUREALISME

Surealisme adalah gerakan yang menyeru kepada alam bawah sedar.Sebuah usaha untuk merayakan mimpi-mimpi yang semalam hadir di dalam tidur kita. Para Surealis sering membiarkan fikirannya mengalir dengan bebas ke dalam halaman kertas tanpa berusaha mengaturnya, sehingga mimpi yang mereka tulis itu boleh hadir secara jujur dan apa adanya. Seorang pengarang/pelukis surealisme berharap, bahawa setiap mimpi yang mereka tulis/lukis ulang dan menjadi sebuah cerita/lukisan itu mampu menerjemahkan “diri” si pengarangnya atau dapat menjelaskan keadaan sosial di masyarakat.

SEJARAH ALIRAN SUREALISME

Surealisme merupakan gerakan seni yang mula-mula tumbuh di Eropa dan kemudian meluas secara antarabangsa.Misteri tentang ketidaksadaran yang dihadapi para seniman seakan bertemu dengan wacana psikoanalisis yang dikembangkan Sigmund Freud.Estetika yang dikembangkan kaum Surealis berakar dari Dadaisme yang antiseni dan Pittura Metafisica Italia yang mendedahkan dunia khayal di era sebelumnya.

Gerakan Surealisme banyak menggali gagasan tentang mimpi, ilusi, dan fantasi yang didorong otomatisme dan asosiasi bebas.Terdapat dua kecenderungan besar dalam perkembangannya, yakni ekspresif dan fotografis.Prinsipnya terdiri atas paduan keganjilan dan metamorfosis bentuk.Pengaruh gerakan ini menguat bukan hanya dalam seni rupa, melainkan juga pada sastra, teater, musik, film, iklan (desain grafis), dan mode.

KECENDERUNGAN SUREALISME

Pada perkembangannya, Breton dalam Dictionaire abrégé du Surréalisme (1938) membuat pemerian akan dua kecenderungan besar dalam aliran Surealisme Newmeyer, iaitu:

a. Surealisme Ekspresif

Pada kecenderungan ini seniman menghadirkan aneka simbol abstrak dengan pertimbangan emosional dalam wujud yang umumnya tidak berasosiasi dengan apapun (setelah memasuki keadaan di bawah sadar). Joan Miró, Andre Masson, Matta adalah seniman yang berkarya dengan kecenderungan ekspresif ini. Dalam konteks ini peranan otomatisme yang semula dipergunakan dalam sastera (automatic writing) sebagai dorongan berkarya begitu kuat.Komposisi lukisan menghadirkan aneka figura yang bercenderung bebas (amorfis) pada ruang yang sempit sebagaimana ditemui pada piktograf Indian Amerika dan seni non-Eropah.

b. Surealisme Fotografis

Surealisme ini menekankan penggunaan teknik akademik yang rasional untuk menggambarkan idea tentang ilusi imej mimpi yang ganjil dan mengandung halusinasi, sehingga disebut juga sebagai magic-realism atau hallucinatory realism.Salvador Dali dan Rene Magritte merupakan seniman yang banyak berkarya dengan pendekatan realis atau verisme ini.Secara khusus teknik melukis Dali disebutnya sebagai handmade photography kerana imej yang ditonjolkan sangat fotografis.Pengaruh kecenderungan ini meluas juga dalam filem, mode pakaian, dan dunia iklan.

Perbezaan yang ketara di antara kedua kecenderungan Surealisme – kekuatan teknik dan pertimbangan estetik pada kecenderungan kedua – duanya.Teknik yang ditampilkan para pelukis optomis keranamemerlukan pemikiran yang kuat. Pandangan tentang mimpi dan ilusi diletakkan di atas pertimbangan  dariaspek estetik, etika, dan masalah sosial. Pada lukisan surealisme fotografis ketidaksedaran, imej mimpi (imagery dream) atau ilusi umumnya dipertimbangkan secara rasional, namun sebaliknya, pada surealisme ekspresif proses berkarya yang melibatkan pemikiran manusia yang yang merangkumi aspek kesedaran dan ketidaksedaran, termasuk daya psikomotor, menjadi sebahagian penting yang turut digunakan.

Teknik Surealisme

Kemungkinan teknik yang sering dipakai dalam karya-karya surealisme adalah teknik otomatisme. Otomatisme adalah menulis dengan cara tanpa melakukan sensor terhadap tulisan. Dalam otomatisme,  tidak boleh dibebankan makna dan tujuan. Hal ni kerana, menurut Carl Jung, otomatisme bukanlah untuk menghakimi imej bawah sadar, melainkan menerimanya sebagaimana ia masuk ke dalam kesedaran hingga dapat dianalisis.
Andre Breton dan Philippe Soupault, penulis asal Perancis, telah menggunakan teknik otomatisme ini dalam karyanya yang berjudul The Magnetic Fields (Les Champs Maqnétiques).The Magnetic Fields bisa dikatakan sebagai karya sastra surealis pertama.Beberapa penulis surealis kemudian mengikutinya.Mereka membuat catatan-catatan dari mimpi, beralih pada teknik otomatisme untuk mengakses alam bawah sadar.Dalam penulisan otomatis para surealis membiarkan fikirannya mengalir dengan bebas ke dalam halaman kertas tanpa mencuba untuk menyunting atau mengaturnya. Hasil aliran kata-kata tersebut seringkali susah untuk difahami. Para pembaca akan tertanya – tanya “apakah mesej yang ingin disampaikan?” .Ia membuatkan kita terfikir tentang tujuan yang ingin disampaikan oleh penulis atau pelukis.